Karimun – Penyertaan modal Pemerintah Karimun ke Bankriau Kepri mencapai Rp 7 miliar di tahun 2017. Penyertaan modal akan terus bertambah sesuai kemampuan keuangan daerah.
“Ya, lebih kurang Rp 7 miliar kita menyertakan modal di sini (Bank RiauKepri). Itupun masih terus berkembang karena memang kondisi keuangan pemda sehingga belum dapat kita tambah,” kata Bupati Karimun, Aunur Rafiq dalam sambutan HUT Bankriau Kepri, Senin (2/4) lalu.
Dikatakan, pemerintah daerah juga berencana akan menambah nilai saham atau penanaman modal. Tentunya melalui kemampuan keuangan daerah yang mumpuni, dan pendapatan-pendapatan keuangan dari sisa anggaran dan pendapatan dari perusahaan daerah setempat.
“Mudah-mudahan kalau kondisi keuangan kita sudah baik, silpa APBD kita lebih, bisa kita masukkan menjadi penyertaan modal kita. Karena itu dibenarkan dari sisi aturan,” katanya seraya membeberkan, penambahan modal bersumber dari pendapatan asli daerah, dan pendapatan lainnya yang sah, dan tidak melanggar ketentuan.
Sementara Pimpinan Cabang Bank RiauKepri Tanjungbalai Karimun, Baharuddin mengatakan, sebagai mitra pemerintah daerah setempat, hampir seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Karimun telah melakukan transaksi nontunai melalui Bank RiauKepri setempat.
“Alhamdulillah untuk semua OPD di Kabupaten Karimun sudah melalui Bank RiauKepri untuk transaksi nontunai,” kata Baharuddin.
Di sisi lain, manajemen Bankriau Kepri pun berkomitmen untuk lebih meningkatakan pelayanan. Terutama pada nasabah yang notabenenya adalah ASN yang bertugas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Karimun.
“Kami tentu memberikan pelayanan yang terbaik untuk pemerintah Kabupaten Karimun sebagai salah satu pemegang saham di Bank RiauKepri,” katanya.
Selain meningkatkan pelayanan, Bankriau Kepri juga memberikan dana bagi hasil dalam bentuk defiden yang akan menjadi pendapatan daerah setempat. “Setiap tahun kita akan mengembalikan ke pemerintah darah dalam bentuk defiden menjadi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Karimun,” bebernya. (enl)
Sumber: batampos.co.id