Tanjunguban – Kegiatan pembangunan dan peningkatan sarana dan prasarana perdagangan oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Perkim) Bintan 2017, dengan nilai Rp2.487.307.369, sudah selesai dikerjakan, tinggal masyarakat menunggu beroperasisnya pasar tersebut.
Secara kasat mata pembangunan yang berdiri di atas tanah timbunan dan tempatnya agak tersenbunyi tersebut, hasilnya terbilang cukup baik. Namun, setelah diamati hasil pekerjaan yang baru selesai tersebut, sebagian lantai luar sudah ada bekas tempelan yang diduga akibat retaknya.
“Kalau sepintas hasilnya sudah bagus, apa lagi kalau dari jauh. Tetapi siapa sangka kalau dipantau langsung sebagian lantai sudah mulai retak. Mudah-mudahan ini hanya tampak lantai luar atau teras tidak sampai ke dalam bangunan. Karena sayang anggaran yang besar, justru tidak maksimal,” ungkap Candra, warga Desa Teluksasah kepada BATAMTODAY.COM di Tanjunguban, Rabu (3/1/2017).
Sementara itu, tokoh masyarakat Bintan Andi Masdar Paranrengi menyampaikan, harapannya agar proyek yang dibangun dengan anggaran hampir Rp2,5 miliar tersebut ke depan bisa benar-benar memberikan dampak positif terhadap warga yang ada disekitarnya. Karena untuk Serikuala Lobam, memang belum ada pasar utama, yang menjadi tujuan masyarakat berbelanja.
“Pembangunan pasar Sekilo yang dikerjakan PT Nuansa Bintan dengan masa 150 hari kerja, jangan samapi sudah mulai rusak sebelum pasar beroperasi, apa lagi informasinya sudah ada tanda-tanda lantai bagian luar bekas adanya retakan dan sudah ditutup atau ditambal,” katanya.
Seluruh program pembangunan yang menjadi program pemerintah, apabila itu untuk kemajuan jelas akan terus didukung oleh masyarakat. Tatapi tidak sebaliknya, apabila justru pengerjaannya asal jadi. “Itu yang jelas tidak diharapkan oleh masyarakat,” tegas Andi.
“Baik kontraktor dan konsultannya jelas dituntut untuk benar-benar memperhatikan kualitasnya. Bukan hanya sekedar mencari untung semata,” tutupnya.
Editor: Gokli
Sumber: Batamtoday.com
