Tanjungpinang – Hingga pertengahan April 2018, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau sudah melelang 92 paket kegiatan fisik dan non fisik dengan nilain lebih dari Rp 280 miliar.
Dengan kata lain, proses lelang kegiatan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sudah lebih dari 30 persen dari jumlah kegiatan tahun ini sebanyak 334 paket kegiatan atau senilai sekitar Rp 740 miliar.
Meski demikian, kendati sudah 30 persen proyek kegiatan yang selesai proses lelangnya. Hingga masuknya triwulan kedua 2018, belum terlalu tampak adanya giat pembangunan yang mulai dikerjakan.
Kepala Biro Layanan dan Pengadaan Provinsi Kepulauan Riau, Misbardi menerangkan, sesuai dengan fungsinya, LPSE Kepri yang memiliki kewenangan untuk proses lelang hingga menentukan pemenangnya. Sedangkan untuk penerbitan Surat Perjanjian Kontrak (SPK) tergantung dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) masing-masing.
Ia mengakui, dari 92 paket kegiatan tersebut, ada beberapa yang telah teken kontrak dan tahapan pelaksanaan. Namun, masih ada juga sebagian yang masih dalam masa sanggah dan belum penandatanganan kontrak.
“Mungkin itu salah satu sebab tak nampak (pembangunan) hingga pertengah April ini,” ujarnya, Jumat (13/4/2018).
Selain itu, ia menambahkan kebanyakan proyek fisik yang telah mulai pelaksanaannya berada di luar Tanjungpinang dan Batam. Oleh sebab itu, pelaksanaanya kurang dikatahui masyarakat.
“Seperti beberapa proyek di Karimun sudah jalan,” singkatanya tanpa menjelaskan lebih detil proyek-proyek tersebut.
Editor: Yudha
Sumber: BATAMTODAY.COM