Lingga – Bangunan kantor baru Bupati dan DPRD Kabupaten Lingga yang berada di lereng Bukit Kanti, Daik terlihat sudah seperti bangunan tua yang rapuh dimakan waktu karena pembangunannya tidak kunjung dilanjutkan.
Pantauan di lapangan kedua bangunan kantor itu pun nyatanya sudah terlihat seperti bangunan tua yang tidak terpakai. Semak belukar memenuhi bangunan tersebut, dindingnya dilapisi lumut dan kerak hitam serta kondisi bangunan berwarna hitam putih lapuk dimakan waktu.
Padahal pembangunan gedung tersebut sebelumnya sudah menelan anggaran pembangunan sekitar Rp 45 Miliar lebih. Namun hingga saat ini juga belum ada kelanjutan pekerjaan pembangunannya dan dibiarkan terbengkalai begitu saja hingga dipenuhi semak belukar.
Pihak DPRD Lingga dan Pemkab Lingga juga menyatakan diri untuk tidak melanjutkan pembangunan kantornya itu pada tahun ini. DPRD Lingga dengan alasan masih nyaman di kantor yang lama dan mau memprioritaskan diri mendukung dua event provinsi yakni MTQ dan Popda.
Sementara Pemkab Lingga melalui Dinas Pekerjaan Umumnya mengakui terbatasnya dana yang dimiliki untuk melanjutkan pembangunan tersebut dan butuh sedikitnya Rp 50 miliar anggaran APBN.
Melihat hal ini, Sekretaris Partai Golkar Lingga, Aziz Martindaz menyayangkan akan bangunan tersebut. Karena kalau dibiarkan terus menerus bisa rapuh dan konsturksi bangunan bisa keropos. Ditambah anggaran yang sudah terserap untuk pembangunannya terbuang begitu saja. Dimana pada tahun 2018 ini bangunan itu memasuki empat tahun dibiarkan sejak dibangun pada akhir 2014 lalu.
Aziz menilai seharusnya pemerintah pusat dapat memperhatikan kondisi ini dan juga pemerintah daerah harusnya ada upaya bagaimana pembangunannya bisa dilanjutkan.
“Ini kan menjadi iconnya pemerintah daerah. Bangunan yang lama kan juga bisa ditempatkan OPD yang masih tersebar di luar pusat pemerintahan. Sayang dibiarkan, karena kalau dibiarkan sampai 10 tahun ke depan bangunan ini kemungkinan sudah rapuh,” ujarnya.
Namun di samping itu ia juga meyakini bahwa pemerintah daerah yang saat ini dipimpin oleh pemimpin yang begitu punya kekuatan semangat juang tinggi untuk membangun daerah bisa menyelesaikan permasalah ini. Sekalipun pembangunan tersebut dikerjakan pada periode pimpinan lama, tapi rasa tanggung jawab tetap punya milik bersama di masa pemerintahan sekarang.
“Saya yakin pemerintah sekarang bisa menyelesaikan pembangunan kantornya ini. Tapi harus juga ada upaya bagaimana ini bisa dilanjutkan. Seharusnya pemerintah daerah dan pusat sama-samalah lebih memperhatikan hal ini. Terlepas ada permasalahan internal dalam pekerjaannya dahulu, iya itu diselesaikanlah sesuai prosuder hukum yang ada,” tutur Aziz.
Editor: Yudha
Sumber: BATAMTODAY.COM