Jelang Keberangkatan, KONI Kepri Keluhkan Lambatnya ‘Pencairan’ Dana Pemprov

BATAM – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dengan daerah pemilihan (Dapil) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Ria Saptarika melakukan pertemuan secara daring dengan pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Kepri, Selasa (27/7) sore.

Pertemuan tersebut ditujukan untuk menyerap aspirasi terkait pengawasan pelaksanaan UU No.3 Tahun 2005, tentang sistim Keolahragaan Nasional berkenaan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XX di Papua.

Hadir dalam pertemuan tersebut, Ketua Umum KONI Kepri Usep RS, Sekretaris Umum Abdul Razak, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Junaidi, Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Syawaluddin, Litbang KONI Kepri Mustava dan Humas KONI Kepri Iman Suryanto, secara langsung berdiskusi hangat dengan Senator asal Provinsi Kepri tersebut.

Ketua Umum KONI Kepri Usep RS mengawali pertemun tersebut menegaskan, untuk PON XX tahun 2021 di Papua semua cabor telah siap. Namun alokasi anggaran yang sebelumnya sudah ditetapkan, akan tetapi belum juga dicairkan.

Dan hal ini menjadi perhatian serius. Padahal sisa waktu yang ada hanya beberapa bulan lagi menuju pelaksanaan PON pada Oktober 2021 nanti.

“Ini yang harus menjadi perhatian bersama. Mengingat, sekecil apapun prestasi tentunya harus dihargai, karena prestasi yang dicapai oleh atlet-atlet ini juga melalui sebuah proses panjang,” terangnya.

Sebagaimana diketahui, KONI Kepri akan menurunkan 16 cabang olahraga (Cabor). Selain itu, menargetkan medali emas dari 4 -5 cabor yang sebelumnya juga telah menghasilkan prestasi di PON Jawa Barat 2016.

Dimana saat itu, Kepri perolehan 7 medali emas, 4 perak, kemudian 8 perunggu.

“Di PON Papua nanti, kita berharap bisa melebih dari itu. Dari 16 cabor yang berlaga, ada 5 cabor yang dijagokan untuk mendapatkan medali emas. Meski demikian, semua ini tak lepas dari dukungan semua pihak,” terangnya.

Merespon hal tersebut, Anggota DPD RI asal Kepri Ria Saptarika mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan ini dilakukan secara sengaja, guna melakukan intervensi, identifikasi, dan analisis menyangkut berbagai kebijakan, program, dan kegiatan pemerintah daerah dalam mendukung dan mempersiapkan kontingen Provinsi Kepri di PON XX/2021 di Papua. Minimnya, alokasi anggaran juga menjadi salah satu diskusi hangat dalam pertemuan tersebut.

“Kami juga mendengar dan mendapat info dari KONI se-Indonesia lainnya, bahwa persoalan dan tantangan utama bagi semua kontingen untuk ke PON adalah, ketersediaan dana yang belum ada realisasi dari pemerintah daerah. Padahal jarak waktu pelaksanaan PON tersisa hanya dua beberapa bulan lagi,” katanya.

Untuk itu, tambahnya, sebagai senator di DPD RI denga daerah pemilihan Provinsi Kepri, dirinya berharap adanya dukungan dari pemerintah daerah, sehingga nantinya dapat segera merealisasikan kebutuhan dana untuk persiapan PON XX/2021.

“Kami akan menindaklanjutan situasi ini, dan mencarikan jalan keluar atas situasi ini. Kami percaya sebagaimana pengalaman PON sebelumnya, bahwa kontigen Kepri sudah menorehkan prestasi,” jelasnya.

Sebagaimana diketahui di PON XIX Jawa Barat, kontingen Provinsi Kepri memperoleh 7 emas, 4 perak dan 8 medali perunggu. Di mana 7 medali emas tersebut, disumbangkan 5 emas berasal dari atlet layar, 1 emas 1 medali emas diraih atlet Sky Air dan 1 emas berasal dari atlet tinju pria kelas 69.

Sementara, 4 medali perak diraih 1 Atlet cabang olahraga Dansa, Aeromodeling 1 dan Layar 2. Ada 7 medali perunggu berasal dari cabang olahraga Tinju 1, Pencak Silat 1, Aeromodeling 1, Menembak 1, Dansa 1, dan 1 atlet Yudo. (*/hbb)

Sumber: POSMETRO.CO