Bintan – Proyek semenisasi program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) tahun 2018 dipertanyakan kualitasnya. Pasalnya semenisasi di Jalan Mahoni Tanjunguban Timur murni tanpa ada tulangan dari besi.
Anggaran proyek pembangunan sebesar Rp590 juta, dengan panjang 800 meter x 4 meter x 0.15 meter dan pengerjaan selama 90 hari kerja.
“Awalnya kita menerima laporan warga yang mempertanyakan, masalah pengerjaan semenisasi tanpa ada campuran besi pada konstruksinya. Setelah kita kroscek memang benar, pekerjaan semenisasi dengan tebal.
15 cm tersebut, tidak menggunakan besi sebagai tulangannya,” ungkap anggota DPRD Bintan, Umar Ali Rangkuti kepada BATAMTODAY.COM, Jumat (31/8/2018).
Dikatakan, setelah dikonfirmasi kepada pihak kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut, pihak kontraktor mengakui hal tersebut. Namun apa yang dikerjakan sudah sesuai dengan bestek yang memang tidak menggunakan besi yang biasanya menjadi salahsatu tumpuan kekuatan dari beton.
“Walau pun saat itu, kita tidak mrlihat besteknya. Namun terlepas dari itu, jelas yang menjadi pertanyaan masyarakat akan kualitas dan kekuatannya, harus menjadi pertimbangan. Karena masyarakat sangat berharap agar pembangunan jalan bisa untuk jangka panjang,” terangnya.
Lebih jauh di katakan, Umar Ali Rangkuti, pihaknya tidak menyalahkan pihak kontraktor atau kelompok kerja yang mengerjakan pembangunan tersebut, tetapi alangkah lebih baiknya, apa bila ada pekerjaan atau program serupa bisa lebih maksimal. Dan tidak menimbulkan pertanyaan terkait kualitasnya, apa lagi kalau nantia jalan tersebut, tidak hanya digunakan oleh kendaraan roda dua, melainkan digunakan untuk kendaraan roda empat dan lainnya.
“Artinya sebelum pembangunan dilaksanakan, alangkah lebih baiknya ditinjau dari semua sisi. Sehingga menghasilkan hasil yang maksimal serta bisa dimanfaatkan masyarakat untuk jangka panjang,” imbuhnya.
Editor: Yudha
Sumber: BATAMTODAY.COM