Proyek Jalan Lingkar Bagan-Punggur Terbengkalai

Batam – Proyek peningkatan jalan lingkar yang menghubungan wilayah Seibeduk dan Nongsa di kampung Bagan, Seibeduk belum rampung. Proyek pemerintah provinsi Kepri dengan anggaran sebesar Rp 1,5 miliar itu sepertinya terbengkalai sebab pengerjaan baru sebatas semenisasi jalan dengan panjang sekitar 500 meter.

Padahal pada plang proyek yang dikerjakan oleh CV Laluna Artha Kencana itu tertera tulisan peningkatan jalan dan jembatan mulai dari kampung Bagan hingga Punggur. Pertengahan tahun 2017 lalu rombongan komisi III DPRD Provinsi Kepri bersama jajaran Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Kepri sudah meninjau lokasi proyek peningkatan jalan tersebut.

Dalam tinjauan tersebut mereka juga menegaskan untuk tahap awal proyek tersebut akan semenisasi jalan dari simpang kampung Bagan hingga ke bibir Dam Duriangkang dengan target rampung akhir tahun 2017.

“Setelah rampung ini (semenisasi jalan) baru bangun jembatan di samping Dam (Duriangkang). Ini dikerjakan secara bertahap. Tapi sekarang (waktu itu) fokus pada semenisasi dulu dan target akhir tahun sudah rampung,” ujar Kasi Reservasi Jalan dan Jembatan Dinas PU Provinsi Kepri Andoko, saat itu.

Namun target itu sepertinya belum tercapai sebab pantauan Batam Pos di lapangan, Selasa (17/4), semenisasi jalan baru sebagian kecil saja mulai dari simpang kampung Bagan hingga depan sebuah perumahan yang sedang dalam proses pembangunan dengan panjang sekitar 500 meter.

Menurut warga sekitar proyek tersebut sudah berhenti sejak akhir tahun 2017 lalu. Proyek peningkatan jalan lingkar di kota Batam itu sudah cukup lama terbengkalai.

“Sudah lama berhenti. Hanya itu (semenisasi jalan) saja yang dikerjakan sejak Juli 2017 lalu,” kata Usman, warga Kampung Bagan.

Warga kampung Bagan dan Seibeduk pada umumnya menyayangkan hal itu. Impian mereka akan akses jalan alternatif yang bagus dan lebih dekat ke arah Nongsa belum tercapai dengan baik. Warga berharap agar proyek tersebut segera dilanjutkan sehingga jalur lingkar itu cepat rampung.

“Itulah yang disayangkan. Padahal ini bisa jadi jalan alternatif jika di Mukakuning macet atau ada gangguan,” kata Usman. (eja)

Sumber: batampos.co.id