Perusahaan Banyak Tutup, Pendapatan PPJU Baru Rp93,6 M

BATAM – Dampak krisis global terhadap Batam sangatlah besar. Bahkan berimbas kepada pendapatan pajak daerah. Seperti pajak penerangan jalan umum (PPJU). Sampai triwulan kedua pendapatan PPJU baru Rp93,6 miliar dari target Rp162 miliar.

Kepala Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD) Kota Batam, Raja Azmansyah, mengaku hal itu. Menurut Raja Azmansyah, hasil pendapatan dari PPJU itu dipengaruhi banyaknya industri yang tutup di wilayah Batam. “Perusahaan yang tutup ini sekarang hanya bayar beban saja, karena tidak operasional,” tambahnya kepada posmetro.co, baru-baru ini.

Sementara pajak peranangan ini, Raja Azmansyah menerangkan, sangat berpengaruh dengan pemakaian pelanggan PLN Batam itu sendiri. “Semakin tinggi pemakaian pelanggan, maka semakin tinggi nilai pajaknya,” tegas Azman, sapaan akrab Kepala BP2RD.

Saat ini, pendapatan dari PPJU, sampai triwulan kedua, Azman melanjutkan baru sampai Rp93,6 miliar. “Sementara target kami, untuk pendapatan dari PPJU ini Sebasar Rp162 miliar,” terang dia.

Manajer of Public Relations bright PLN Batam, Bukti Penggabean mengakui penurunan pemakaian sektor industri tersebut. Menurut Bukti Penggabean, sektor produktif/industri dan bisnis turun dari tahun ke tahun. Dahulu pemakaian industri, sebanyak 32 persen sekarang hanya 25 persen dari total pelanggan bright PLN Batam.

Sedangkan pemakaian rumah tangga semakin tinggi. “Dari 32 persen sekarang naik hingga 37 persen,” imbuh Bukti Penggabean.

Maka dari itu, perlu ada penyesuaian tarif listrik PLN Batam. “Penyesuaian tarif 45 persen itu untuk kelangsungan pelayanan listrik,” ujarnya.(esa)

Sumber: Posmetro.co