Batam – Dalam rangka meningkatkan minat pegawai untuk berkunjung ke perpustakaan, Subbagian Hubungan Masyarakat dan Tata Usaha Kepala Perwakilan BPK Provinsi Kepulauan Riau menyelenggarakan acara Talkshow interaktif pada hari Jumat, 12 Oktober 2018 yang dihadiri oleh pegawai-pegawai yang ada di lingkungan BPK Kepri. Acara yang dimulai pada pukul 10.00 WIB dan turut dihadiri oleh Kepala Sekretariat Perwakilan, Sigit Pratama Yudha, tersebut mengambil tema “Pertolongan Pertama Menghadapi Serangan Jantung”. Talkshow pagi itu dipandu oleh Pengelola Perpustakaan BPK Kepri, Yunarti Lisna Nababan dengan menghadirkan dr. Fajri Israq, MARS, Direktur RS Graha Hermine Batu Aji, Batam, sebagai narasumber.
Menurut Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat dan Tata Usaha Kepala Perwakilan BPK Kepri, Yan Monagus Trikorian, tema kesehatan sengaja dipilih sebagai tema Talkshow pada hari itu dikarenakan sangat relevan dengan resiko pekerjaan sebagai pemeriksa di BPK Kepri. Sebagai pemeriksa, salah satu tantangan terbesar yang harus dihadapi adalah terkait bagaimana menjaga kesehatan dan pola hidup (makan) di tengah-tengah tuntutan pekerjaan yang semakin berat, terutama ketika sedang melaksanakan tugas pemeriksaan di daerah-daerah. Sedangkan pertolongan pertama menghadapi serangan jantung dijadikan sebagai tema utama dikarenakan saat ini, berdasarkan hasil survei Sample Registration System (SRS) Indonesia tahun 2014, penyakit jantung koroner masih merupakan salah satu penyakit yang berada di daftar teratas penyakit paling mematikan di Indonesia.
Penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyakit tidak menular yang terjadi akibat pola hidup dan lingkungan yang tidak sehat. Misalnya kebiasaan makan makanan tinggi lemak jenuh, minum alkohol, merokok, obesitas, dan sebagainya. Menurut Pusat Data dan Informasi milik Kementerian Kesehatan RI tahun 2013, jumlah kasus penyakit jantung koroner di Indonesia terus meningkat sebanyak 7 sampai 12,1 persen dari total penduduk Indonesia. Penyakit jantung koroner banyak ditemukan pada kelompok dewasa dan usia lanjut, yaitu umur 45-54 tahun (2,1 %), 55-64 tahun (2,8 %), dan 65-74 tahun (3,6 %) (https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/penyakit-paling-mematikan-di-indonesia/).
Dalam sesinya, dijelaskan oleh dr. Fajri, tidak semua serangan jantung dimulai dengan tiba-tiba, seperti nyeri dada yang sering kali terlihat di TV atau di film, karena gejala yang ditimbulkan bervariasi pada setiap orang. Dengan besarnya resiko yang mungkin dihadapi oleh pemeriksa pada setiap kegiatan pemeriksaan dan dengan melihat besarnya potensi ancaman penyakit jantung, maka mengetahui cara pemberian pertolongan pertama terhadap penderita serangan jantung adalah bagian terpenting dari serangan jantung itu sendiri, karena jika pertolongan yang diberikan terlambat maka akan sangat fatal akibatnya. (why)