Karimun – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Karimun berhasil mengumpulkan laba sekitar Rp 69 juta tahun 2017 lalu. Hasil audit BPKP beberapa waktu lalu menyatakan PDAM Tirta Karimun tidak mengalami kerugian. Artinya, kondisi keuangan perusahaan masih sehat, meski labanya kecil.
”Alhamdulillah, walaupun sedikit laba kita, tapi sudah semaksimal mungkin kita melakukan efisiensi penggunaan biaya dengan tetap memaksimalkan pelayanan kebutuhan air bersih di Pulau Karimun besar ini,” jelas Direktur PDAM Tirta Karimun Indra Santo, Selasa (10/4).
Laba perusahaan tersebut menjadi acuan untuk meningkatkan etos kerja karyawan dalam memberikan pelayanan. Selain itu, juga menjadi acuan untuk penambahan infrastruktur, baik itu instalasi jaringan kepada pelanggan, maupun pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) dari APBN, melalui Satker Provinsi Kepri, dan SPAM yang terus digesa pada tahun ini.
”Ya, cukup berat. Tahun 2016 lalu kita rugi Rp 400 juta. Anda bisa lihat sendiri, saat itu semua baru, mulai perbaikan infrastruktur maupun manajemen,” tuturnya.
Walaupun PDAM Tirta Karimun belum memenuhi standar sebagai perusahaan air minum, namun secara bertahap terus melakukan perbaikan. Mengingat kondisi pipa-pipa ke pelanggan sudah lama tidak dilakukan peremajaan. “Tetapi saat ini prioritas utama adalah agar kebutuhan air bersih tercukupi,” katanya.
Indra mengakui sudah dua tahun ini masyarakat karimun tak kekurangan air bersih. “Mudah-mudahan laba di tahun 2018 ini ada peningkatkan, seiring dengan pemberlakuan tarif baru,” harapnya.
Optimisme tersebut didukung keberadaan infrastruktur yang sudah beroperasi di tiga waduk yaitu Green SPAM yang ada di Desa Pongkar, Kecamatan Tebing dengan volume air 2 x 10 liter per detik untuk disalurkan kepada pelanggan.
Kemudian, waduk induk Bati dan waduk Sentani yang semuanya sudah terkoneksi sebagai penopang air bersih ketika musim kemarau tiba. Selain itu, PDAM juga akan melakukan penertiban sambungan liar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
”Saat ini diprioritaskan dahulu induknya, kalau sudah maksimal baru ke cabang PDAM Tirta Karimun Moro, Tanjungbatu dan Kundur Barat. Sehingga benar-benar matang pengelolaan air bersih di Karimun di 2020 mendatang. “Agar bisa memberikan kontribusi ke daerah nantinya,” terangnya.(tri)
Sumber: batampos.co.id