Batam – Sebagai negara bangsa yang inklusif dan tidak chauvinis diperlukan pengelolaan unit kultural dan unit politik secara dialektis. Maksudnya keberagaman yang ada secara alami dan kultural harus dikelola dan dikembangkan untuk membangun “Tamansari Kebudayaan” yang memungkinkan semua mahkluk hidup tumbuh sesuai dengan ekosistem yang sehat. Indonesia untuk kita semua dan Pancasila adalah rumah kita semua. Untuk itu diperlukan kesadaran dan pemahaman untuk saling menghormati, saling bekerjasama, bergotong royong dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Kondisi demikian dapat berkembang melalui budaya politik kewargaan yang demokratis. Budaya politik yang dapat menumbuhkan dan merawat harapan, bukan politik yang menimbulkan ketakutan. Kita Indonesia, Kita Pancasila adalah sosok yang percaya diri, optimis dan penuh harapan dalam menatap masa depan sebagai bangsa yang maju, adil dan makmur.
Pancasila perlu dijadikan sebagai sumber inspirasi “politik harapan” dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita semua harus terus menerus secara konsisten merealisasikan Pancasila sebagai dasar negara, ideologi Negara dan pandangan dunia yang dapat membawa kemajuan dan kebahagiaan seluruh bangsa Indonesia. “Politik Harapan”, itulah kata kunci yang disampaikan oleh Inspektur Upacara dalam pidato sambutannya pada Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2019 di BPK Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau. Upacara yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 1 Juni 2019 tersebut dimulai pada pukul 08.00 di halaman kantor BPK Perwakilan Kepulauan Riau tersebut, diikuti oleh para pejabat struktural, pejabat fungsional dan pegawai di lingkungan BPK Perwakilan Kepulauan Riau.
Menurut Inspektur Upacara yang juga merupakan Plt. Kepala Perwakilan, Azhar, melalui peringatan Hari Kelahiran Pancasila, seluruh komponen bangsa harus mau bersatu membangun bangsa untuk merealisasikan tatanan kehidupan masyarakat yang rukun, damai, adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan. Kita Indonesia, Kita Pancasila. (why)