Kota Batam terus menunjukkan prestasi dalam perdagangan luar negeri dengan aktivitas ekspor dan impor yang signifikan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Mei 2022, mobilitas kontainer di Batam mencapai 611.000 TEUs, dimana 804 TEUs berada di Pelabuhan Batu Ampar. Hal tersebut menjadikan Pelabuhan Batuampar sebagai pelabuhan dengan tingkat ekspor dan impor terbesar di Kota Batam, mengungguli pelabuhan lain seperti Pelabuhan Sekupang, Belakang Padang, dan Kabil.
Selain memberikan sumbangan investasi sebesar 82,9 persen di Provinsi Kepri, Kota Batam juga berperan penting dalam kegiatan ekspor di wilayah tersebut. Pada Triwulan 1 tahun 2023, kinerja ekspor Kota Batam mencapai 78% dari total ekspor Provinsi Kepri, dengan nilai mencapai USD 5.105,95 juta. Sementara itu, nilai impor Kota Batam pada periode yang sama mencapai US$ 6.159,09 juta, mengalami peningkatan sekitar 19,96% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai US$ 5.173,97 juta.
Dari perhitungan rasio, periode Januari-Maret 2023 menunjukkan bahwa Kota Batam mengalami surplus perdagangan sekitar US$ 179,58 juta, menandakan kinerja perdagangan luar negeri yang positif pada periode tersebut.
Atas capaian tersebut, Walikota Batam dan juga Kepala BP Batam Muhammad Rudi mengungkapkan, akan terus menggerek aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Batuampar. Rudi mengajak seluruh elemen di Kota Batam bersama-sama bersinergi untuk mendukung percepatan pembangunan Pelabuhan Batuampar. Dengan semangat progresif tersebut, Rudi optimistis Pelabuhan Batu Ampar optimis dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi daerah dan mendorong Batam menuju masa depan yang lebih cerah dan sukses di sektor perdagangan dan logistik.