Anambas – Kekurangan sumber daya manusia (SDM) menjadi kendala utama yang dialami setiap desa di Kepulauan Anambas untuk membentuk atau mengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Pasalnya, sampai saat ini hanya ada 22 desa yang membentuk BUMDes dan itupun hanya 4 BUMDes saja yang aktif. “Dari 52 desa yang ada di Anambas, sudah 22 desa yang memiliki BUMDes. Dan hanya ada 4 BUMDes yang aktif,” kata M Yusuf, Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsos P3APMD) Kepulauan Anambas, Selasa (28/1/2020).
Selama berkunjung ke desa-desa terkait perkembangan BUMDes, Yusuf mengakui, keluhan para aparatur desa terkendala pada kesiapan SDM. Namun, menurutnya Dinsos P3APMD telah rutin melakukan sosialisasi sebagai ajakan dan himbauan kepada masyarakat.
“Kita sudah mengimbau dan mengajak masyarakat agar berpartisipasi pada kemajuan maupun kemandirian desa. Meskipun banyak yang tidak mau, kami tidak pernah jengah untuk mengajak,” jelasnya.
Yusuf menambahkan adapun bidang yang dikelola sejumlah BUMDes di Anambas yaitu, bergerak di bidang perdagangan, wisata, ketersediaan air bersih, koperasi, peternakan, perkebunan dan jasa angkut.
“Sebenarnya program yang diusulkan itu sudah bagus, dan mempunyai nilai ekonomi. Tetapi kendalanya, yang mengelola itu tidak ada. Bahkan banyak masyarakat yang berpikiran untuk diri sendiri ketimbang kemajuan desa,” terangnya.
Editor: Gokli
Sumber: BATAMTODAY.COM