Jakarta – Hingga kemarin (22/7) secara nasional, 16.896.200 orang telah komplet menerima dua dosis vaksin Covid-19. Sementara itu, 43.155.795 orang sudah divaksin tahap pertama. Bali menempati urutan terbanyak dalam cakupan vaksinasi, yakni mencapai 85,96 persen penduduk.
Juru Bicara Kemenkes terkait Covid-19 Siti Nadia Tarmizi mengapresiasi angka cakupan vaksinasi Covid-19 Provinsi Bali yang cukup tinggi.
Menurut dia, itu disebabkan keinginan masyarakat untuk segera mengembalikan kondisi pariwisata Bali. ’’Penerimaan masyarakat terhadap vaksin cukup tinggi,” ujarnya. Tokoh masyarakat pun, lanjut dia, mempersuasi vaksinasi di Pulau Dewata dengan baik.
Selain Bali, DKI Jakarta dan Kepulauan Riau juga memiliki cakupan vaksinasi yang tinggi. DKI Jakarta mencapai 79,15 persen dan Kepulauan Riau 61,44 persen.
Nadia menjelaskan, 50 persen stok vaksin Covid-19 memang didistribusikan di Jawa dan Bali. Itu terkait jumlah kasus yang tinggi di dua pulau tersebut.
Radar Bali melaporkan, cakupan vaksinasi yang tinggi di Bali tidak terlepas dari upaya yang dilakukan pemerintah setempat meski ada penolakan terhadap vaksin. Di Jembrana misalnya. Kemarin dilakukan operasi tim yustisi di depan Kodim 1617 Jembrana, Jalan Ngurah Rai, Kota Negara. Warga menolak vaksinasi Covid-19 dengan berbagai alasan. Namun, setelah diberi penjelasan, mereka akhirnya bersedia divaksin.
Sementara itu, kemarin Indonesia kembali menerima 8 juta bahan baku vaksin dari Sinovac. Itu merupakan kedatangan ke-29. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam kesempatan tersebut mengajak tokoh dan lembaga keagamaan untuk menyukseskan vaksinasi.
Kedatangan vaksin tahap ke-29 itu akan mendorong percepatan vaksinasi secara nasional. Sebab, pemerintah sudah menargetkan program vaksinasi sebanyak dua juta orang setiap hari pada Agustus mendatang. ’’Meski program vaksinasi telah dijalankan, kita masih harus tetap patuh menerapkan protokol kesehatan,’’ katanya.(jpg)
Sumber: batampos.co.id