Karimun – Salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Karimun, memberikan kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) ke Pemerintah Kabupaten Karimun sebesar Rp 3,2 Miliar. PAD ini di sektor jasa kepelabuhanan melalui Badan Usaha Kepelabuhanan (BUP) Karimun ditahun 2017 lalu. Dan kontribusi tersebut, melebihi target yang telah ditetapkan sebanyak Rp 3 Miliar setiap tahunnya.
”Alhamdulillah, target PAD setiap tahunnya melebihi target yang telah ditetapkan. Dan ini berkat kerjasama masyarakat yang menggunakan kawasan kepelabuhan yang dikelola BUP Karimun,” jelas Dirut BUP Karimun M Syahrizal, Kamis (12/4).
Sejak berdirinya BUP Karimun pada tahun 2009 silam, kontribusi PAD ke daerah cukup lumayan. Namun, sejak pelabuhan Ship To Ship (STS) sepi dari pengguna jasa. Secara otomatis berdampak terhadap penurunan PAD, yang semula bisa mencapai Rp 8 miliar sekarang turun drastis. Namun demikian, pihaknya tidak menjadi persoalan merosotnya pendapatan disektor jasa STS tersebut.
”Emang sudah beberapa tahun ini sepi wilayah pelabuhan STS. Tapi, kita sudah berusaha bersama pihak BUMN untuk menarik para pelaku pelayaran untuk memanfaatkan jasa STS di pulau Karimun,” tuturnya.
Dan saat ini BUP Karimun, sudah membuat terobosan-terobosan baru untuk meningkatkan PAD di sektor jasa kepelabuhanan. Seperti usulan penambahan 7 titik wilayah untuk labuh jangka kepada Pemerintah Provinsi Kepri dan sebagainya. Selain menunggu regulasi dari Pemerintah Pusat untuk pengelolaan STS di Karimun.
”Saya tetap optimis, apalagi wilayah Karimun sangat strategis di sektor kemaritiman. Ditambah, pelabuhan Parit Rampak sudah masuk wilayah FTZ dan mempunyai izin kepabeanan,” kata Syahrizal lagi.
Selain itu dukungan dari Pemerintah Kabupaten Karimun, terhadap BUP Karimun sangat besar untuk mendorong peningkatan PAD itu sendiri. Sehingga, antara BUMD, Pemerintah kabupaten Karimun dan para pengguna jasa kepelabuhannya serta stakeholder terkait mendukung untuk terus meningkatkan pendapatan kepada BUP Karimun.
”Yang jelas kita terus melakukan efesiensi operasional dan perbaikan infrastruktur yang ada. Dan terus mengusulkan, pembangunan fisik melalui APBD Kepri maupun Karimun,” ungkapnya.
Pantauan di lapangan, aktivitas bongkar muat yang berada di pelabuhan Parit Rampak cukup ramai. Puluhan mobil truk antri, untuk mengangkut barang-barang yang baru di bongkar dari kapal yang berkapasitasn 600 GT.(tri)
Sumber: batampos.co.id