Batam – Sebagai mekanisme internal BPK untuk meningkatkan kemampuan teknis dan non teknis para pegawainya, Subbagian Sumber Daya Manusia (SDM) BPK Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau menyelenggarakan kegiatan Knowledge Transfer Forum (KTF). KTF merupakan kegiatan rutin yang diinisiasi oleh Biro SDM BPK-RI dan diselenggarakan oleh Subbagian SDM di kantor-kantor BPK perwakilan. Kegiatan ini pada dasarnya adalah wadah sharing ilmu dan pengetahuan antar pegawai sehingga dapat secara berkelanjutan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada di BPK.
KTF yang digelar di Auditorium BPK Kepri pada hari Senin, 28 Agustus 2018 ini diikuti oleh seluruh pegawai pelaksana pada BPK Kepri. Tema KTF kali ini, yang pertama berkaitan dengan Metode Pemeriksaan dalam perspektif Sustainable Development Goals (SDGs). Sedangkan tema selanjutnya yang dibahas pada sesi kedua adalah tentang Teknik Negosiasi dalam Komunikasi.
KTF dibuka oleh Kepala Sub Auditorat BPK Kepri, Ratna Agustini Kusumaningtias tepat pada pukul 9.30 WIB. Dalam pembukaannya, Ratna Agustini menyambut positif kegiatan KTF tersebut. Karena selain merupakan bentuk tindak lanjut dari pegawai yang telah selesai mengikuti pelatihan/diklat/kursus untuk berbagi informasi, ilmu, pengetahuan dan pengalaman dengan pegawai yang lain, KTF yang diselenggarakan kali ini juga mengangkat tema yang sangat dibutuhkan oleh para pelaksana BPK dari perspektif teknis pemeriksaan dan keterampilan berkomunikasi.
Pada sesi pertama terkait Metode Pemeriksaan dalam SDGs, Tjokorda Gde Budi Kusuma sebagai penyaji menyampaikan bahwa pada saat ini fokus pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK terkait dengan kinerja pemerintah adalah bagaimana integrasi dari upaya kolaboratif antar instansi pemerintah untuk menjadi kesatuan menuju tujuan bersama, yaitu melayani masyarakat (Whole of Government).
Sementara itu, tema kedua yang disampaikan setelah jeda istirahat mengambil judul Be Persuasive and Get What You Want: With the Secret Power of NLP. Poin utama dalam tema kedua yang diangkat oleh penyaji, yaitu Mochammad Rudi Wahyudi adalah mengenai bagaimana para pelaksana dan pemeriksa BPK dapat menggunakan teknik persuasi dalam berkomunikasi dengan orang-orang yang diperiksa, dengan sesama rekan kerja, atau bahkan dengan siapapun yang ada di sekitarnya. (why)